Di artikel ini, saya akan menunjukkan Anda cara menanam bibit sayur di lahan yang sempit, cocok untuk Anda yang di perkotaan.
Berkebun dalam Pot atau Kontainer
Jika Anda tidak memiliki lahan yang luas untuk menanam buah, sayur atau tanaman hias yang Anda sukai cobalah dengan cara ini. Berkebun dalam pot dapat membantu Anda berkebun tomat, cabai, sawi, wortel, terong, bunga mawar, bunga matahari atau tanaman-tanaman yang lain di pekarangan depan atau belakang rumah. Pot dapat Anda ganti dengan jenis kontainer lain seperti bekas kaleng biskuit, bekas ember plastik, dan lain-lain. Jangan lupa untuk memberi lubang di dasar kontainer untuk aliran air.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menanam dalam pot dan kontainer adalah…
Siapkan ukuran pot atau kontainer yang sesuai dengan jenis tanaman Anda. Jika Anda ingin menanam wortel, perlu diketahui karakteristik tanaman wortel. Karena wortel dipanen melalui umbi akarnya, maka gunakan pot yang memiliki kedalaman 30-40 cm untuk mendapatkan ukuran wortel standar (15-20 cm). Kemudian pastikan pot atau kontainer dalam keadaan bersih.
Siapkan media untuk menanam. Pemilihan media tanam juga disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan Anda tanam. Jika Anda ingin menanam cabai dalam pot, media campuran tanah top soil (tanah bagian atas berhumus), pupuk kompos / kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1/2 adalah media yang sesuai. Jika Anda ingin menanam wortel, media campuran, tanah merah, pupuk kompos, dan pasir halus dengan perbandingan 1:1:1/2 merupakan media yang cocok.
Perawatan tanaman meliputi penyiraman yang teratur, penyinaran dengan sinar matahari, dan pemupukan. Setiap jenis tanaman memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pastikan Anda mencari informasi terlebih dahulu mengenai tanaman yang akan Anda tanam. Untuk pemupukan, berikan pupuk kaya nitrogen untuk pertunasan, dan pupuk kaya fosfor dan kalium untuk pembungaan dan pembentukan buah.
Berkebun Gantung
Prinsip berkebun dengan cara gantung ini mirip dengan berkebun dalam pot / kontainer, hanya saja Anda meletakkannya dengan cara menggantungnya di langit-langit teras depan atau belakang rumah, atau menggantungnya pada tiang-tiang penyangga yang sengaja Anda siapkan.
Selain tahapan seperti pemilihan kontainer, pemilihan media tanam, dan perawatan tanaman, beberapa hal lain yang perlu Anda perhatikan saat menggantung tanaman adalah kekuatan penyangga tanaman, dan posisi tanaman terhadap sinar matahari. Penyangga tanaman harus kokoh. Anda bisa membuat tiang-tiang penyangga ukuran tinggi 1,5-2 meter. Pastikan pula saat penyiraman tanaman, air buangan tidak membuat genangan yang mengganggu.
Cara lain dengan metode gantung ini, Anda bisa menggantung tanaman secara terbalik atau metode ‘Up-side down‘. Metode ini bisa menggunakan botol plastik bekas sebagai potnya. Caranya sebagai berikut:
Siapkan botol plastik bekas 1,5 liter lalu dipotong menjadi 2 bagian dengan . Bagian yang digunakan adalah bagian atas botol dengan mulut botol (buang tutup botol dan bagian alas botol). Beri lubang pada sisi-sisi botol untuk tempat menggantung.
Siapkan bibit tanaman seperti tomat, strawberry, terong, cabai, atau tanaman-tanaman berhabitus (tinggi tanaman) pendek.
Ambil bibit tanaman beserta seluruh media tanamnya. Letakkan pada botol dalam posisi terbalik. Bibit tanaman dimasukkan melalui lubang mulut botol. Lalu tambahkan media tanam (tanah subur) hingga memenuhi 3/4 bagian botol plastik. Bibit tanaman yang dapat dipakai umumnya bibit tanaman yang memiliki 4-12 helai daun. Anda juga dapat menanam seledri, sawi, peterseli, rosemarry, basil, dan herba lainnya dengan metode ini.
Kelebihan menanam dengan metode ‘up-side down’ ini adalah tanaman diberi kesempatan untuk lembab lebih sering dan lama karena air yang disiramkan akan mencapai daerah daun lebih cepat.
Berkebun Vertikultur
Berkebun dengan metode vertikultur atau metode vertikal juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif berkebun di lahan sempit. Metode ini pada dasarnya membuat rak-rak khusus atau menara khusus yang memungkinkan untuk berkebun vertikal (ke atas). Anda hanya membutuhkan lahan seluas minimal 1 meter persegi untuk berkebun secara vertikal.
Hal yang perlu disiapkan untuk berkebun secara vertikultur ini adalah rak-rak atau kontainer-kontainer yang disusun ke atas dalam jumlah deret yang diinginkan. Umumnya rak-rak ini disusun menyerupai tangga, dapat berupa tangga satu kaki (single) atau tangga ganda (double). Anda bisa menyusun pot-pot tanaman Anda pada deret-deret tangga tersebut.
Ada pula teknik vertikultur dengan menanam secara vertikal dengan menempelkannya di dinding dan ada pula yang membuat tabung menara. Umumnya tanaman-tanaman seperti strawberry, tomat, cabai, sawi, seledri, atau rosemarry ditanam dengan cara ini. Tanaman hias seperti bunga aster, mawar, atau melati dapat pula ditanam secara vertikultur.
Berkebun Hidroponik
Metode hidroponik adalah alternatif lain cara berkebun di lahan yang sempit. Hidroponik ini memiliki banyak sekali metode. Anda bisa menggunakan metode drip, aquaponik, aeroponik, fertigasi, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya berkebun dengan hidroponik adalah menggunakan media air sebagai medi tanamnya.
Pada metode hidroponik ketersediaan nutrisi benar-benar menjadi konsentrasi utama. Umumnya penggiat hidroponik menggunakan pupuk AB mix sebagai larutan nutrisi yang dicampurkan dalam media tanam air. Pupuk AB mix dapat diganti dengan pupuk organik yang bisa Anda buat sendiri. Berikut panduan cara pembuatan pupuk organik yang bisa Anda baca disini. Tanaman-tanaman yang ditanam secara hidroponik umumnya berjumlah banyak, kualitas lebih bagus, dan dapat panen berkali-kali.
Demikian beberapa alternatif berkebun di lahan yang sempit. Sebelum Anda memulai bertanam dengan metode pilihan Anda, pastikan Anda memiliki bibit tanaman yang baik. Kenali secara spesifik tanaman yang akan Anda tanam, terutama suhu yang disukai tanaman, kadar pH media tanam, intensitas cahaya matahari, dan kelembaban. Pastikan kondisi lingkungan mendukung untuk pertumbuhan tanaman.
Itulah cara-cara untuk menanam bibit sayur.