Pupuk MKP merupakan jenis pupuk yang sangat cocok digunakan untuk berbagai jenis tanaman, terutama untuk pemupukan tanaman buah-buahan dan sayuran. Misalnya, seperti tomat, cabe, melon, semangka, stroberi, kentang, mangga, anggur, kelengkeng, jeruk dan sebagainya.


Untuk memberikan perawatan untuk tanaman, Anda dapat juga menggunakan pupuk Mono Kalium Phosphate atau yang lebih populer dengan sebutan pupuk MKP oleh para petani. Pupuk yang satu ini merupakan salah satu pupuk yang mengandung unsur hara P (Phosphate) dan Kalium (K) yang cukup tinggi. Di mana Anda pun sudah tahu bahwa dua senyawa tersebut merupakan senyawa yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

Secara umum, produk pertanian yang satu ini memang digunakan untuk memenuhi nutrisi tanaman yang sedang menjalani pemeliharaan. Menggunakan pupuk dapat merangsang dan mempercepat pertumbuhan budidaya tanaman.

Fungsi pupuk MKP secara khusus sangat beragam, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Dapat memberikan rangsangan yang cepat bagi pertumbuhan akar tanaman.
  • Dapat merangsang pembungaan pada tanaman.
  • Dapat merangsang pertumbuhan dan produktivitas buah pada tanaman.
  • Membuat bunga dan buah tidak mudah rontok.
  • Dapat memperbesar umbi pada tanaman kentang, wortel, bawang merah, talas, dan tanaman umbi lainnya.
  • Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit tanaman yang menyerang.
  • Membuat kualitas buah meningkat.

Pemupukan terhadap tanaman perlu diperhatikan dengan baik, termasuk untuk penggunaan pupuk MKP yang satu ini. Karena, jika pemupukan dilakukan dengan cara yang tepat, maka tanaman akan tumbuh dengan baik pula.

Berikut merupakan dosis MKP dan cara penggunaannya pada tanaman:

1. Cara Penyemprotan

Menyemprotkan produk pertanian yang satu merupakan cara yang paling mudah dilakukan, yaitu dengan…

  • Siapkan alat penyemprot pupuk, lalu timbang 2-4 gram pupuk MKP, lalu masukkan MKP dan masukan ke dalam wadah alat penyemprot.
  • Larutkan pupuk ke dalam air sebanyak 1 liter, lalu aduk sampai larut dan homogen.
  • Setelah itu, larutannya pun dapat disemprotkan ke tanaman yang dibudidayakan.
  • Lakukan dengan cara merata, halus, dan tipis ketika membasahinya.
  • Lakukan penyemprotan cukup sehari sekali saat sore hari.

2. Cara Pengecoran

Dosis untuk cara pengecoran berbeda dengan dosis cara penyemprotan. Dosis dengan metode pengecoran adalah sekitar 1,25 gram dalam 250 mililiter untuk 1 tanaman, berikut adalah caranya:

  • Timbanglah pupuk kurang lebih sebanyak 50 gram dan larutkan dalam 10 liter air (larutan bisa digunakan untuk 40 tanaman yang berbeda).

Pengetahuan tentang cara pemupukan bagi tanaman sangat penting untuk memastikan kalau tanaman tumbuh dengan baik.